9/30/2013

Adalah kami.....

Amal kami mungkin belum cukup untuk disebut Ahlussunah, tetapi kami berkomitmen menuju kesana. Kami mungkin belum terpilih sebagai thoifah manshurah, tetapi kami ingin meraihnya, dan atas segala kekurangan kami, kami belum layak menjadi firqotun najiyah, tapi kami mendambakannya.
Adalah tidak layak bagi kami untuk mengatakan, kami ahlussunah dan kalian ahlul bid’ah, tapi kami menasehatkan kepada siapapun untuk tidak terjerumus ke dalam bid’ah dan nasehatilah kami agar tidak terjerumus kedalamnya. Karena hak seorang muslim adalah mendapatkan nasehat. Dan kewajiban seorang muslim memberikan nasehat.
Adalah tidak layak bagi kami mengatakan, kami adalah kelompok yang mendapat pertolongan dari Allah, dan kalian adalah golongan yang dicelakai oleh Allah, karena Allah-lah yang berhak memilih siapa dari hamba-Nya yang layak mendapat pertolongan-Nya. Karena kami belumlah teguh dalam berjihad dan belumlah kuat menggenggam kesabaran. Maka sokonglah kami dalam jihad dan sabar, dan kami dukung kalian dalam jihad dan sabar.
Adalah tidak layak bagi kami mengatakan kami golongan yang selamat dan kalian adalah golongan yang terlaknat. Karena itu adalah impian yang coba kami raih dengan jalan terjal, maka tegurlah kami agar tidak melenceng darinya dan kami pun berkewajiban menegur kalian jika berpaling darinya.
Sesungguhnya bukanlah klaim kalimat: Ahlussunah, thoifah mansurah, dan firqotun najiyah…. Tapi sebuah cita-cita dan usaha. Tiada seorangpun kecuali orang yang sombong merasa telah memilikinya, merasa telah berada di dalamnya, dan merasa selamat dari jalan yang keliru dari padanya.

Ahlussunah, thoifah manshurah, firqotun najiyah adalah cita-cita bersama yang harus ditempuh dengan jihad dan sabar, menyayangi sesama muslim dengan nasehat, dan bahagia saat mendapat nasehat.

9/27/2013

Eksplorasi Makro Foto

Ada banyak tehnik dalam fotografi, salah satunya adalah Fotografi makro, menurut wikipedia Fotografi makro adalah fotografi dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi namun tidak memerlukan bantuan alat pembesar optik seperti mikroskopFotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya atau bahkan lebih besar dari pada aslinya.
Keberhasilan foto makro yang utama adalah pada kemampuan lensa mengclose up obyek seoptimal mungkin tanpa kehilangan fokus.
Nah sayangnya lensa kamera yang sanggup melakukannya masih terbatas pada kamera dengan harga mahal, plus lensa tambahan yang tidak murah pula. Alhasil untuk berkreasi fotografi dengan teknik makro perlu kocek tebal.
Namun sesungguhnya jika kita cukup kreatif kita bisa me-rekayasa kamera biasa, ya sejenis kamera pocket, atau bahkan kamera dari telepon genggam untuk berkreasi dengan tehnik ini. Kuncinya bagaimana merekayasa lensa agar mampu mengclose up obyek dengan fokus yang baik.
Saya punya pengalaman unik untuk berbagi, yaitu karena saya kebetulan tidak punya kamera yang sanggup untuk membuat foto makro akhirnya saya berfikir, bagaimana memberikan lensa tambahan dari bahan yang murah untuk memendekan fokus obyek.
Suatu ketika saya jalan-jalan di pasar "klitikan" di daerah bantul, saat itu mata saya tertumbuk pada tabung mungil yang pada lubang kedua sisinya terdapat lensa. Saya kenal benda itu, tapi saya lupa..... wow ternyata itu lensa mikroskop analog. Akhirnya tabung lensa itu saya beli dengan harga 5000perak, murah bukan? Sampai dirumah saya bongkar lensanya dan isesng-iseng saya tempelkan pada lensa kamera HP, hasilnya, wow.... fokus kamera meningkat drastis, kalo kamera pocket biasanya optical zoom maksimal 5x lah. Pake lensa ini jauh diatasnya. Ingin tahu hasilnya, nih saya bagi buat saudara-saudara.

SEMUT, Kamera saku plus lensa bekas mikroskop
LUKA LAMA, Kamera saku plus lensa bekas mikroskop
Bunga Sirsak, Kamera saku + lensa mikroskop
Gantungan Kunci
SIAP MEKAR
RUMPUT LAUT, kamera ndroid (3mp)
TUMBUHAN KARANG, kamera ndroid (3mp)
BIOTA PANTAI SELATAN, kamera ndroid (3mp)
SIPUT LAUT, kamera ndroid (3mp)
BULU BABI, kamera ndroid (3mp)
BUNGA PERDU, POCKET KAMERA
BUNGA PERDU 2, POCKET KAMERA
BUNGA PERDU 3, POCKET KAMERA
BUNGA PERDU 4, POCKET KAMERA
BUNGA PERDU 5, POCKET KAMERA
BUNGA PERDU 6, POCKET KAMERA

9/26/2013

Di Pantai Watulawang

Akhrinya sampailah kami pada sebuah pantai yang banyak dihiasi pohon pandan, lengkap dengan buahnya yang merah. Tapi buah ini rasanya tak seindah ujudnya, karena memang bukan untuk dimakan. 

Pantai Watulawang terletak di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di sebelah Timur Pantai Pulang Sawal (Indrayanti) dan di sebelah Barat obyek wisata pantai Gunungkidul yang lain, yaitu Pantai Pok Tunggal. Koordinat GPS:   S8°9'14"  E110°37'6".
Akses kesini labih mudah ditempuh dari Pantai Pulang Sawal (indrayanti) dari pada Pok Tunggak, karena sudah ada jalan kecil. 
Pintu masuk nampak seperti celah diantara karang.


Disebut Watu Lawang karena di pantai tersebut terdapat Gua Batu yang digunakan untuk upacara adat Nyadranan, dimana pintu gua itu hanya terbuka dan bisa dimasuki orang banyak pada saat upacara adat itu saja.
Pantai ini masih sepi pengunjung, tapi lebih enak untuk cari wangsit, oh nggak, mencari ketenangan maksudnya. Cuma sayangnya, tempat ini sering disalahgunakan oleh pasangan pra nikah (wo.. memang mau nikah), untuk hm.. ya begitulah.
Nah dari pantai ini terlihat gazebo-gazebo bertebaran, termasuk diatas bukit.

Ini namanya moncong brontosaurus.
Ada tempat-tempat yang menarik di pantai ini, salah-satunya gua disisi barat pantai.
Lho.. guanya berpenghuni, dengan lantai berpasir putih, dan dinding karang berlumut.





Di depan gua ada karang besar yang menghimpit mulut gua dan dinding bukit, menyisakan celah sempit tapi cukup untuk menjadi akses dilewati pengunjung yang cukup nyali. Celah itu membentuk jalan menanjak.
 

Nah diatasnya bukit karang meraksasa, tegar perkasa.

Disisi barat dibatasi bukit, meski sepi diatasnya ada beberapa rumah-rumah kayu menyediakan tempat menginap. Bahkan lebih kebarat ada beberapa penginapan dengan bangunan permanen. Wah, beberapa tahun lagi dipastikan tempat ini akan dihuni banyak manusia.









Merenungi semesta...
Asma Allah terpahat diantara dinding-dinding karang
Kuasa menjulang mengatasi bukit-bukit
Tersebut dalam deru debur ombak

Antara Pok tunggal dan Watulawang


Nah setelah menikmati keindahan Pantai Pok Tunggal, petualangan dilanjutkan, yaitu menyisir panggiran pantai kearah barat. Kami sempat bertanya kepada seorang Ibu, adakah jalan pantai dari Pok Tunggal ke barat. Menurut ibu itu, saat surut ada tetapi saat pasang agak susah, karena pantai langsung berbatas karang licin.
Ternyata memang betul, cukup sulit untuk menyusur tepat di pinggir pantai.
Inilah pinggiran pantai dari Pok Tunggal kearah barat. Medanya berat, tapi kami lewati juga.

Bebatuan ini cukup menolong kami agar tidak tergempur ombak.

Ya, petualangan memang harus menantang, dan akhirnya sahabat kami menemukan habitat yang cocok untuknya uhui...

Aku juga temukan tempat untung 'action' hehe....

Tempat ini berlokasi diantara Pantai Pok Tunggal dan Pantai Watulawang. Sayangnya keindahan ini tidak memiliki akses jalan, kecuali menyisir bebatuan karang dan siap-siap di sambangi ombak. Tapi buat yang suka berpetualang ini menjadi destinasti yang menarik.
Nah, dari tempat ini Pantai Pok Tunggal masih terlihat sayup-sayup. Sambil rehat sebentar kami menikmati riuhnya ombak, suara alam keriuhan yang menentramkan. 
Tidak lupa kami berdzikir dan tafakur... ya Rabb, ma kholaqta hadza baathila. Subhanaka fakina 'adzaban naar.




TRIP: Pantai Pok Tunggal

Sesekali keluar dari rutinitas tidak salah kan? Hitung-hitung me-refresh kembali processor otak yang berjubel hiruk pikuk masalah kehidupan. Memory yang terlalu padat menampung cache dan informasi yang tak perlu, registry yang sudah usang plus virus-virus, alhasil otak semakin culun, lebay, dan cenat-cenut.
Nah, kalau belum sempat punya waktu keluar, ada baiknya ikutin trip kami berpetualang di sepanjang pantai selatan Yogya, tepatnya Gunung Kidul. Nah mungkin anda ngga asih lah kalau mendengar pantai PARIS, wow parang tritis maksudnya, Pantai Samas, Depok, Kulwaru, Glagah dan sebagainya... semua ditepian pantai Jogja tengah kebarat. Nah sementara Jogja ketimur banyak yang belum tahu... ada beberapa yang sudah cukup terkenal seperti Pantai mBaron, Kukup, Krakal, yang lagi booming Pantai Indrayanti (bukan Krisdayanti lho), semua termasuk wilayah Gunung Kidul. Ada karakteristik yang menarik di Pantai-panti gunung Kidul:

  1. Pantai Gunung Kidul berpasir putih, beda dengan Bantul dan Kulon Progo yang berpasir hitam.
  2. Pantai Gunung Kidul dikelilingi bukit karang, beda dengan Pantai Bantul dan KP yang dikelilingi bukit pasir hitam.
  3. Pantai Gunung Kidul airnya jernih dan transparan, pantai barat jogja berwarna biru kecoklatan.
  4. Tepi pantai bersih, pantai barat jogja biasanya penuh dengan sampah.
  5. Tepi pantai banyak ditemukan binatang karang dan biota laut, pantai barat banyak ditemukan serpihan kayu, sampah bahkan bangkai binatang.hihihi...
Nah petualang kami dimulai dari base camp dirumah Bapak Dukuh Soka di Pathuk, di pagi hari sambil berkemas-kemas sambil minum teh.
Nah, di gambar keliatan si Bos "Amirul Safar" lagi bikin mie instant buat ngganjal perut. Ma'lum si Bos berangkat ba'da subuh sampai Nyonyah belum sempet bikin sarapan.
Nah kru yang lain juga bernasib serupa, jadi setali tiga dolar lah ya.... maksudnya sama-sama lapar. Juga si Bos berkenan pula membikinkan kita mie instant jadi cocoklah, amir kan khodimul umat artinya tukang nyiapin bekal...lho??? Hihi....
Kita tinggal nunggu kru yang lain, termasuk juru antar hehe... yang akan mengantar kita ketempat START dari rute trip kita.

Pantai Pok Tunggal

Trip kali ini akan dimulai dari Pantai Pok Tunggal. Pukul 08.30 kita start dari Pathuk menuju kesana. Lokasi Pantai Pok Tunggal terletak di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, tepatnya di sebelah timur Pantai Watulawang dan di sebelah barat Pantai Ngetun, sekita 50 km dari kota wonosari atau 2 jam waktu tempuh dari Jogja. Koordinat GPS: S8°9'20" E110°37'17".
Kita diantar sampai jalan aspal, akses ke Pok Tunggal masih jalan tanah yang paving blok pada dua sisi untuk lewat kendaraan Kami memilih untuk berjalan kaki. Cukup banyak para pengunjung yang mau kesana.

Nih saya kasih contoh para pengunjungnya..... wajah bahagia penuh dosa.... hihi...Apalagi busnya, spanduknya aja sangar bunyinya. Wisata penuh ancaman..wow.

Saking sempitnya jalan, para pemandu harus bekerja keras mengatur arus mudik, arus pengunjung maksudnya... apalagi yang memakai bis-bis besar agar bisa bersimpangan dengan damai. Maksudnya nggak saling gesek, soalnya jalannya sempit.

Nah pagi pejalan kaki atau pengendara sepeda motor, wow bebas jalan sesukanya asal sopan dan santun. Hehehe..






















Kono Pok Tunggal itu berasal dari sebuah pohon yang dijadikan icon tempat itu, yaitu sebatang pohon Duras yang tumbuh cantik di tepi pantai... nih pohonnya bro..

Cantik kan...?? Nah liat tuh tulisannya dilarang memanjat kecuali monyet, nah anda boleh milih, mau manjat apa kagak. Adil kan??












Indah kan? Makanya buruan kesana, keburu habis lho!!

 




Nah, itu jalan2 kami ke Pok Tunggal, nah tunggu ya, kami akan teruskan untuk menyusur pantai kearah barat. Targetnya sampe Baron, doakan biar nyampe....

Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan Kepemimpinan dalam berfungsi untuk mengkoordinasikan, memimpin dan mengatur setiap pelaksanaan syariat. Ada beberapa istilah k...