Amal kami mungkin belum cukup
untuk disebut Ahlussunah, tetapi kami berkomitmen menuju kesana. Kami mungkin belum
terpilih sebagai thoifah manshurah, tetapi kami ingin meraihnya, dan atas
segala kekurangan kami, kami belum layak menjadi firqotun najiyah, tapi kami
mendambakannya.
Adalah tidak layak bagi
kami untuk mengatakan, kami ahlussunah dan kalian ahlul bid’ah, tapi kami
menasehatkan kepada siapapun untuk tidak terjerumus ke dalam bid’ah dan
nasehatilah kami agar tidak terjerumus kedalamnya. Karena hak seorang muslim
adalah mendapatkan nasehat. Dan kewajiban seorang muslim memberikan nasehat.
Adalah tidak layak bagi
kami mengatakan, kami adalah kelompok yang mendapat pertolongan dari Allah, dan
kalian adalah golongan yang dicelakai oleh Allah, karena Allah-lah yang berhak
memilih siapa dari hamba-Nya yang layak mendapat pertolongan-Nya. Karena kami
belumlah teguh dalam berjihad dan belumlah kuat menggenggam kesabaran. Maka
sokonglah kami dalam jihad dan sabar, dan kami dukung kalian dalam jihad dan
sabar.
Adalah tidak layak bagi
kami mengatakan kami golongan yang selamat dan kalian adalah golongan yang
terlaknat. Karena itu adalah impian yang coba kami raih dengan jalan terjal,
maka tegurlah kami agar tidak melenceng darinya dan kami pun berkewajiban
menegur kalian jika berpaling darinya.
Sesungguhnya bukanlah
klaim kalimat: Ahlussunah, thoifah mansurah, dan firqotun najiyah…. Tapi sebuah
cita-cita dan usaha. Tiada seorangpun kecuali orang yang sombong merasa telah
memilikinya, merasa telah berada di dalamnya, dan merasa selamat dari jalan
yang keliru dari padanya.
Ahlussunah, thoifah
manshurah, firqotun najiyah adalah cita-cita bersama yang harus ditempuh dengan
jihad dan sabar, menyayangi sesama muslim dengan nasehat, dan bahagia saat
mendapat nasehat.