11/04/2012

IKHLAS



IKHLAS

IKHLAS
Ikhlash artinya suci bersih, murni, jernih dari pencemaran. Ibnul Qoyyim Al Jauzy mengatakan bahwa ikhlash adalah mengesakan Allah yang haq dalam berniat melakukan ketaatan, bertujuan hanya kepada-Nya tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Pengertian ikhlas menurut syara yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim Rahimahullah adalah:”Mengesakan Allah yang hak dalam berniat melakukan ketaatan, bertujuan kepadaNya tanpa mempersekutukanNya dengan sesuatu apa pun”

Kalau membicarakan niat berarti membicarakan tauhid. Yaitu amalan untuk mengesakan Allah dengan tidak mencampuradukan dengan yang lain di dalam berniat melaksanakan ketaatan. Ikhlas itu berada didepan, niat sebagaimana hadits NAbi innamal a’malu bin nyat, lillahi ta’ala semata-mata karena Allah.

Ulama – ulama salaf juga memberi pengertian tentang Ikhlas yaitu

1.         Melakukan amal karena Allah semata, tiada bagian selain Allah didalamnya

2.         Mengesakan Allah yang hak dalam berniat melakukan ketaatan

3.         Membersihkan amal dari perhatian makhluk

4.         Membersihkan amal dari setiap pencemaran yang dapat mengeruhkan kemurniannya

Allah SWT berfirman:

5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (98/5).

Dalam ayat tersebut ada 2 aspek ikhlas:

1.      Liya’budullaha, bermakna ketauhiidan, habluminnallah.

2.      Mukhlisina lahud din, memurnikan dien Islam, habluminannas.

Beribadah itu harus memurnikan Dien yang mencakup: Rubbubiyah, Mulkiyah dan Uluhiyah dan ketiga-tiganya tidak boleh dipisah-pisahkan karena memisahkannya menjadikan kesyirikan.

Lawan dari IKHLASH adalah SYIRIK.

Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah Termasuk orang-orang musyrik". (al An’am (6): 161).

Hanif: berpaling dari syirik secara yakin atas dasar ‘ilmu.

Allah berfirman:

“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (DS. AL An’am: 162-163).

Ayat 162 menyatakan sebuah pengakuan bahwa ibadah hanya lillahi ta’ala, merupakan statemen keikhlasan, dilanjutkan dengan pernyataan tidak adanya kesyirikan secara tauhid “tidak ada sekutu bagiNya” di ayat 163.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan kecuali yang ikhlas dan dilakukan demi mengharap wajah-Nya.” (HR. Nasa’i dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu’anhu, sanadnya hasan, dihasankan oleh al-Iraqi dalam Takhrij al-Ihya’)

ORANG YANG PALING BAIK AGAMANYA ADALAH MUKHLISHIN

125. dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.









[1] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.

No comments:

Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan Kepemimpinan dalam berfungsi untuk mengkoordinasikan, memimpin dan mengatur setiap pelaksanaan syariat. Ada beberapa istilah ...