Kepemimpinan dalam berfungsi untuk mengkoordinasikan, memimpin dan mengatur setiap pelaksanaan syariat.
Ada beberapa istilah kepemimpinan dalam Islam diantaranya:
Khalifah, imam dan Ulil Amri yang masing-masing memiliki peran, fungsi dan tugas sebagai mandataris Allah SWT di muka bumi dan menempati Maqom nubuwah setelah wafatnya Rasulullah Saw.
Allah SWT telah berfirman:
وإذ قال ربك للملائكة إنى جاعل في الارض خليفة
"Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi."
Imam Asy-Syuyuti dalam tafsirnya menjelaskan makna dari ayat tersebut:
يخلفنى لتنفيد احكامى
Orang yang menggantikanku (mewakiliku) dalam melaksanakan hukum-hukumku. (Tafsir Jalalain dari QS. Al-Baqarah:30)
Imam Al-Mawardi menjelaskan dalam kitab Al-Ahkam wa Shulthoniyah:
الإمامة: موضوعة لخلافة النبوة حراسة الدين و سياسة الدنيا Imamah atau kepemimpinan itu menempati Maqom nubuwah dalam menjaga agama dan mengatur kehidupan dunia. (Ahkam Ash-Shulthoniyah bab 'Aqdul Imamah 1/15) Bahkan Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan telah terjadi kesepakatan para ulama tentang kewajiban kepemimpinan: هذه الآية أصل في نصب إمام وخليفة يسمع له و يطاع، لتجتمع به الكلمة، وتنفذ