4/21/2021

Sang Raja dan Menterinya

Pada suatu hari ada seorang raja besar yang tinggal di kerajaannya dan dia ditemani oleh seorang menteri yang tidak akan pernah meninggalkannya, dan menteri ini dikenal karena kesalehan dan kebijaksanaannya. Dia selalu bertawakal kepada Allah 'Azza wa Jalla dalam semua urusannya. Dia selalu berkata “Semuanya baik, Insya Allah” di semua tempat dan kondisi. Raja selalu kagum pada kalimat ini dan kesabaran menteri yang luar biasa. 

Suatu hari, salah satu jari raja terluka, dan darah yang mengalir deras keluar dari tangannya, dan ketika menteri melihatnya, dia berkata kepadanya kalimat yang biasa ia ucapkan: "Semuanya baik, Insya Allah." Mendengar ucapan itu marahlah Sang Raja kepada menterinya dan berkata kepadanya, "Apanya yang baik sekarang! Lihat darah yang keluar diantara jariku!" Maka raja memerintahkan agar Sang menteri dipenjara, dia meragukan kesetiaannya. Namun apa tidak ada yang diucccapkan Sang menteri, kecuali yang dia jawab, seperti biasa: "Semuanya baik, Insya Allah"! 

Dan seperti kebiasaan raja, setiap hari Jumat, dia pergi jalan-jalan sebentar ke hutan dekat istananya, setelah dia lelah berjalan di antara pepohonan, raja beristirahat di bawah naungan pohon besar, dan tiba-tiba raja menjumpai para penyembah berhala, dan hari ini adalah hari raya bagi berhala ini, karena kemalangan raja. Mereka berkumpul di sekitar raja dan memutuskan untuk mempersembahkan raja sebagai kurban kepada berhala mereka, tetapi ketika mereka mengetahui bahwa jarinya terpotong, mereka mengatakan bahwa ini adalah cacat dalam dirinya dan oleh karena itu tidak dapat dikorbanan kepada sesembahan mereka dan mereka membebaskannya. Baru setelah itu raja mengetahui arti dari ungkapan menterinya: "Semuanya baik, Insya Allah." Jika bukan karena jari yang putus ini, tentu raja akan celaka. Raja bergegas menemui menteri dan meminta maaf kepadanya, dan Raja bertanya kepadanya. "Aku mendengar kamu mengucapkan kata-katamu ketika Engkau akan masuk penjara, lalu apa kebaikan yang Engkau dapatkan di penjara yang menjengkelkan yang suram itu?!" Tanggapan menteri yang cerdas: "Saya adalah menteri Anda, tuan, dan selalu dengan Anda, dan jika saya tidak masuk penjara, saya akan bersama Anda di hutan, dan orang-orang ini akan mempersembahkan saya kepada berhala sebagai persembahan karena, dan itulah mengapa memasuki penjara pada hari itu lebih baik bagiku!"

No comments:

Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan Kepemimpinan dalam berfungsi untuk mengkoordinasikan, memimpin dan mengatur setiap pelaksanaan syariat. Ada beberapa istilah ...