6/05/2022

LINTASAN SEJARAH KHALIFAH

Kini tiba saatnya kita melangkah kepada pokok atau puncak masalah, yaitu Khilafah atau Imamah 'Ulya (kepemimpinan tertinggi) dalam tubuh umat Islam. 

Khilafah bermula dari Nabi Adam, kemudian anak keturunannya dari para Nabi, Rasul dan pengikut-pengikutnya yang baik. Bila sebuah Bintang menghilang, digantikan oleh Bintang yang lain yang menyinari manusia dalam menempuh jalan dan perjalanannya yang sudah mulai gelap akibat kelalaian dan pelanggaran. 

Bintang-bintang itu telah menerangi jalan seluruh umat sepanjang zaman dan di bumi ini. Firman Allah :


Dan tidak ada satu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (QS.  Fatir: 24).

Nabi Muhammad saw datang sebagai penutup mata rantai kerasulan dan kenabian yang mulia ini. Ia menetap di muka bumi selama masa yang dikehendaki Allah, menyampaikan dakwah dan menegakkan negaranya secara sempurna, sehingga Allah menyempurnakan agama-nya, dan manusia masuk kedalamnya berduyun-duyun. Setelah ruh penutup para Nabi dan Rasul ini kembali ke sisi -Nya, dan sebelum jasadnya yang suci itu dikuburkan di tempat penbaringannya yang terakhir, umat Islam telah memilih khalifah -Nya yang melaksanakan urusan umat sesudah Nabi Muhammad saw tiada. Hari itu adalah hari yang disaksikan. Khalifah yang terpilih ini (Abu Bakar) hidup selama masa yang dikehendaki Allah. Kemudian ia menyusul nabi-Nya dan digantikan secara berurutan oleh Umar al-faruq, Ustman bin Affan dan Ali bin abi thalib ra. Bentuk pemerintahan mereka adalah khilafah yang terpimpin, sesuai dengan sistem kenabian. Akhirnya lembaran putih ini (masa khilafah rasyidah) digulung pada saat tangan seorang berdosa siap menikam dada harum penuh berkah Ali bin Abi Talib ra. 

Setelah itu umat Islam memasuki era pemerintahan baru dimana khilafah dijadikan barang warisan di antara Bani Umayyah di Syam. Setelah Bani Umayyah berakhir, tampil Bani Abbas (Kerajaan Abbasiyah) melanjutkan khilafah (baca:kerajaan) tersebut di Irak, kemudian pindah ke Mesir hingga datang Sultan Sulaim yang menjadi Raja terakhir kerajaan Abbasiyah ini. Setelah itu muncul Khilafah Utsmaniyah yang merupakan lembaran terakhir dari bentuk pemerintahan yang diawali oleh Bani Umayyah tersebut. Lembaran ini, sejak Bani Umayyah sampai dengan khilafah Utsmaniyah, mencerminkan periode ketiga dari periodisasi pemerintahan yang pernah disebutkan Rasulullah saw :

"Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata : kami duduk di Masjid Rasulullah saw, Basyir adalah seorang yang tidak banyak bicara Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata: Kamu duduk-duduk di Masid Rasulullah saw., Basyir adalah seorang yang tidak banyak bicara Kemudian datang Abu Tsa'abah seraya berkata, "Wahai Basyir bin Sa'd, apakah kamu hafal hadits Rasuullah saw. tentang para penguasa?" Maka Hudzaifah tampil seraya berkata, "Aku hafal khutbahnya."Lalu Abu Tsa'labah duduk mendengarkan Hudzaifah berkata:
Rasulullah saw. bersabda:
1) Muncul kenabian di tengah-tengah kamu selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian la akan mencabutnya ketika la menghendakinya.
2) Kemudian akan muncul khilafah sesuai dengan sistem kenabian selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian la akan mencabutnya ketika la menghendakinya.
3) Kemudian akan muncul "raja yang menggigit" selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian la akan mencabutnya ketika la menghendakinya.
4) Kemudian akan muncul "raja yang diktator" selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian Ia akan mencabutnya ketika la menghendakinya.
5) Kemudian akan muncul (lagi) khilafah sesuai dengan sistem kenabian.  
(dikeluarkan oleh Ahmad di beberapa tempat, diantaranya 4/275; Sunan Abu Dawud, 4/211; Tirmidzi, 4/503)

Periode Bani Umayyah sampai dengan Khilafah Utsmaniyah adalah periode raja yang menggigit". "Pada tahun 1924 M, periode ketiga diakhiri oleh Dewan Nasional Turki yang menyatakan pembubaran dan penggulingannya. Dengan demikian, umat Islam telah melampaui periode ketiga dari periodisasi pemerintahan yang diramalkan Rasulullah saw, selanjutnya memasuki periode keempat, yaitu periode "raja yang diktator dalam bentuk kudeta-kudeta militer dan sebagainya yang kita saksikan pada abad ini. 

Kita tidak tahu pasti kapan Allah akan mencabutnya sehingga umat Islam, bahkan semua manusia, akan hidup bahagia dalam periode baru yaitu periode khilafan sesuai dengan sistem kenabian. Periode yang menjadi cita-cita umat Islam dan semua manusia. Karena hanya periode inilah yang mampu menyelesaikan semua problematika umat manusia dan dapat membahagiakannya.

Dan buku ini, insya Allah, akan membahas rambu-rambu jalan menuju tercapainya periode ini.





No comments:

Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan Kepemimpinan dalam berfungsi untuk mengkoordinasikan, memimpin dan mengatur setiap pelaksanaan syariat. Ada beberapa istilah ...