Penaklukan Byzantium
Pendeta Cyrus, Raja Muda Binzantium tiba-tiba saja berniat menyerahkan Mesir kepada Pasukan Muslim, setelah sekian tahun dipertahankannya,
ia menyatakan kepada para perwiranya yang terkejut dengan tindakannya tapi Pendeta Cyrus berkata:
ia menyatakan kepada para perwiranya yang terkejut dengan tindakannya tapi Pendeta Cyrus berkata:
“Pasukan Arab (muslim) tidak bisa dilawan dan Tuhan berkehendak untuk memberikan negeri Mesir kepada mereka.”
Kepada Raja Bizantium ia berkata: “Pasukan muslim adalah orang-orang yang cintanya kepada kematian melebihi cinta kita kepada kehidupan.
Mereka lebih mencintai kerendahan hati daripada keangkuhan. Kerakusan tidak dikenal oleh mereka. Mereka tidak menganggap rendah duduk di atas tanah. Mereka makan tidak sambil duduk (di kursi) menghadap meja. Pemimpin mereka hanyalah salah satu dari mereka. Tidak ada tanda khusus pada dia. Pasukan muslim tidak mengenal pembedaan antara yang tinggi dan yang rendah atau majikan dan pelayan. Ketika waktu shalat tiba, mereka semua bersuci dan berdiri rapat pundak bersinggungan dengan pundak, semua merendahkan diri dihadapan Tuhan.”
Mereka lebih mencintai kerendahan hati daripada keangkuhan. Kerakusan tidak dikenal oleh mereka. Mereka tidak menganggap rendah duduk di atas tanah. Mereka makan tidak sambil duduk (di kursi) menghadap meja. Pemimpin mereka hanyalah salah satu dari mereka. Tidak ada tanda khusus pada dia. Pasukan muslim tidak mengenal pembedaan antara yang tinggi dan yang rendah atau majikan dan pelayan. Ketika waktu shalat tiba, mereka semua bersuci dan berdiri rapat pundak bersinggungan dengan pundak, semua merendahkan diri dihadapan Tuhan.”
Cyrus juga mengatakan: “Orang-orang semacam itu akan bisa mengalahkan kekuasaan manapun, kita sebaliknya berdamai dengan mereka.”
No comments:
Post a Comment