7/21/2012

TUNTUNAN IBADAH PADA BULAN RAMADHAN (1)


Bulan Ramadhan 1433 segera akan tiba mengunjungi kita kaum muslimin di manapun berada. Berdasarkan hasil hisab Majlis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ijtima' Terjadi Pada Hari Kamis wage 19 juli 2012 /29 sya'ban 1433H Pukul 11.25: 24 WIB, terbenam matahari di Yogyakarta pukul 17.39 WIB, Tinggi Bulan Di Yogyakarta +01' 38' 40' sehingga  1 Ramadhan1433 H jatuh pada  Hari Jum'at Kliwon 20 Juli 2012.
       Terkait dengan itu hendaklah masing-masing kita berusaha untuk mensikapinya dengan sebaik-baiknya, sehingga nantinya kita dapat melaksanakan Ibadah puasa itu dengan baik. Berikut ini kami nukilkan beberapa tuntunan Ibadah di Bulan Ramadhan dari Majlih Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah, antara lain sebagai berikut :

A.   Persiapan
1.   Dituntunkan agar setiap Muslim dan Muslimah mempersiapkan diri pribadi    baik secara lahir maupun batin, dan memperbanyak melakukan  puasa  sunat  di bulan Sya‘ban, berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا  رَمَضَانَ وَ مَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
 Artinya :
 Dari   ‘Aisyah   r.a. (diriwayatkan bahwa)ia berkata:Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa sebulan penuh selain bulan Ramadhan.  Juga saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa kecuali di bulan Sya‘ban." [Muttafaq ‘Alaih].
 2.  Melakukan  pengkondisian  Ramadhan  pada bulan   Sya‘ban   di   lingkungan   masyarakat, rumah dan masjid-masjid dengan memperbanyak informasi dan kajian tentang Tuntunan Ibadah di bulan Ramadhan.
 3.   Mempersiapkan  sarana dan prasarana kegiatan  di  bulan  Ramadhan,  seperti  sound system  yang  memadai,  mempersiapkan  dan membersihkan  tempat  wudhu,  air  wudhu, kotak-kotak  infaq,  peralatan  ta‘jil,  dan  lain- lain. 
4.  Kebersihan, baik di dalam masjid maupun di lingkungan sekitarnya.
     5.  Pengaturan shaf dan keamanan
     6.  Jadwal  mu’adzin,  imam,  penceramah  dan penjemputannya.
     7.  Mempersiapkan   tempat   shalat   ‘Idul Fitri,Imam/Khatib dan penjemputannya.
     8.  M embentuk  ‘Amil  Zakat,  untuk  memungut dan  membagikannya  serta     mempersiapkan  
          peralatannya.

B.   Tuntunan Shiyam

     1.  Pengertian Shiyam (Puasa)
   a. Shiyam  menurut  bahasa:  menahan  diri dari sesuatu.
            b.Shiyam  menurut  istilah:  menahan  diri dari  makan,  minum,  hubungan     
               seksual suami isteri dan segala yang membatalkan sejak  dari  terbit  fajar    
      hingga  terbenam matahari dengan niat karena Allah.
Dasar  keharusan  niat  berpuasa  karena Allah:



1)   Firman Allah SWT:

وَمَا أُمِرُوْا إِلَّا لِيَعْبُدُوْا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ ....ّ{البينة 5}
Artinya:“Padahal mereka      tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah    dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan)  agama  dengan  lurus  …” [QS. Al-Bayyinah (98): 5].

2)   Hadits Nabi Muhammad saw:
عَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ {رواه الخمسة ، صنعاني، 2،153}
Artinya:“Dari Hafshah         Ummul Mu’minin r.a. (diriwayatkan bahwa) Nabi   saw   bersabda:   Barangsiapa tidak  berniat  puasa  di  malam  hari sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.”   [Ditakhrijkan   oleh Al-Khamsah,   lihat   Ash-Shan‘aniy,   II,153].

2.   Jumlah Hari Shiyam (Puasa)
a.    Shiyam  dimulai  pada  tanggal  1  bulan Ramadhan   dan   diakhiri   pada   tanggal terakhir bulan Ramadhan (29 hari atau  30  hari,  tergantung  pada  kondisi bulan  tersebut).  Untuk  itu,  maka  harus mengetahui awal bulan Ramadhan.
b.    Dasar keharusan mengetahui awal bulan Ramadhan:
1)   Firman Allah SWT:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءًا وَالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَ
  {يونس ، 5}

Artinya:  “Dia-lah  yang  menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah  (tempat-tempat) bagi  perjalanan  bulan  itu,  supaya kamu   mengetahui   bilangan   tahun dan    perhitungan    (waktu).”    [QS. Yunus (10): 5]

    2)  Hadits Nabi Muhammad saw:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صُوْمُوْا لِرُؤْبَتِهِ وَأَفْطِرُوْا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوْا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِيْنَ  {رواه  بخاري ومسلم}
Artinya:   “Dari   Abu   Hurairah   r.a. (diriwayatkan   bahwa)   ia   berkata: Rasulullah  saw  bersabda:  Puasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya, apabila kamu terhalang penglihatanmu oleh awan, maka sempurnakanlah bilangan bu- lan  Sya’ban  tiga  puluh  hari.”  [HR. al-Bukhari, dan Muslim].


3)   Hadits Nabi Muhammad saw:

 عَنْ إِبْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : إِنِّي رَأَيْتُ الْهِلَالَ فَقَالَ : أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ؟ قَالَ : نَعَمْ . قَالَ : أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ؟ قَالَ : نَعَمْ.قَالَ يَا بِلَالُ أَذِّنْ فِيْ النَّاسِ فَلْيَصُوْمُوْا غَدًا.{رواه إبن حبان ودار قطني وبيهقي وحاكم}

Artinya:    “Dari    Ibnu    Abbas    r.a. (diriwayatkan   bahwa)   ia   berkata: Datanglah   seorang   Badui   kepada Nabi   saw   seraya   katanya:   Saya telah melihat hilal. Beliau bersabda: Maukah kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan   selain   Allah?   Ia   berkata: Ya.   Nabi   saw   bersabda:   Maukah kamu  bersaksi  bahwa  Muhammad adalah utusan Allah? Ia berkata: Ya. Bersabdalah   Nabi   saw:   Hai   Bilal, umumkanlah  kepada  semua  orang supaya   mereka   besok   berpuasa.” [HR.  Ibnu  Hibban,  Ad-Daruquthni, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim].
4)   Hadits Nabi Muhammad saw:

  عَنْ إِبْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا رَأَيْتُمُوْهُ فَصُوْمُوْا وَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ   
  فَأَفْطِرُوْا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوْا لَهُ {رواه الشيخان و نسائى وإبن ماجه}

Artinya:  “Dari  Ibnu  Umar  r.a.  dari Rasulullah saw,(diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Bila kamu melihatnya (hilal) maka berpuasalah, dan   bila   kamu   melihatnya   maka berbukalah(berlebaranlah).            Dan jika   penglihatanmu   tertutup   oleh awan   maka   kira-kirakanlah   bulan itu.” [HR. Asy-Syaikhani, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah].

C.   Dasar Kewajiban Shiyam Ramadhan
1.   Firman Allah SWT:
  يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامَ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
{البقرة 183}
  Artinya:   “Hai   orang-orang   yang   beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan  atas  orang-orang  sebelum  kamu agar  kamu  bertakwa.”  [QS.  Al-Baqarah  (2):
183].

2.   Hadits Nabi Muhammad saw:

عن عبد الله قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت وصوم رمضان  {رواه بخاري ومسلم و اللفظ له وترميذي ونسائي وأحمد}
        Artinya:  “Dari  ‘Abdullah  r.a.  (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Islam dibangun   di   atas   lima   dasar,   yakni bersaksi  bahwa tidak  ada  tuhan  melainkan Allah; mendirikan shalat; menunaikan zakat; mengerjakan haji; dan berpuasa pada bulan Ramadhan.”   [HR   al-Bukhari,   Muslim,   at- Turmudzi,  an-Nasa’i,  dan  Ahmad,  dan  lafal ini adalah lafal Muslim].

No comments:

Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan Kepemimpinan dalam berfungsi untuk mengkoordinasikan, memimpin dan mengatur setiap pelaksanaan syariat. Ada beberapa istilah ...