3/29/2013

Menyambut dan Mengisi Tahun Baru




Pertanyaan:
Banyak model dan cara untuk menyambut hari pergantian tahun baru, baik tahun baru Islam maupun tahun baru Masehi. Bagaimana  kita dalam menyambut tahun baru agar tidak terjerumus pada kesesatan?
Jawab :
Sebelum menjawab dan menanggapi dari pertanyaan saudara, kami segenap keluarga besar Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Yogyakarta, khususnya Majelis Tarjih dan Tajdid mengucapkan selamat tahun baru Islam 1434 H. Semoga tahun depan lebih baik dan lebih bermanfaat dari tahun sebelumnya, serta Allah senantiasa melindungi, menyelamatkan dan menjadikan kita, keluarga kita, masyarakat kita dan warga Muhammadiyah menjadi orang yang bertaqwa. Amin.
Pergantian tahun yang sering kita temui merupakan hal yang biasa, artinya tidak ada yang berbeda dengan hari-hari lain. Bahkan memperingati pergantian tahun baru tidak kita temukan dalam tuntunan ajaran agama. Tetapi kita tidak dilarang untuk menjadikan momen tersebut dengan melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka perjuangan untuk kejayaan Islam. Selama Kita tidak mensakralkan atau mengganggap pergantian tahun itu sebagai hari yang istimewa apalagi dikaitkan dengan hari hari baik dan hari tidak baik..
Terjadinya pergantian tahun merupakan sunnatullah yang diterapkan demi kelangsungan kehidupan dan telah tertera di dalam al-Quran :
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Surat Yunus 5  Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوا فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلًا
Al-Isra’ 12 Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
Dari 2 ayat tersebut memberikan informasi bahwa dengan adanya pergantian hari, bulan dan tahun merupakan ketentuan Allah yang berlaku di dunia ini. Maka sebagai orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya tentu dalam menyambut pergantian tahun tidak dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syari’at Islam atau akidah Islam. Seperti pergi ke tempat-tempat wisata dengan melakukan maksiat, pacaran, pergaulan bebas, atau menjalani ritual-ritual tertentu yang bertentangan dengan akidah dan ibadah kita, mengeramatkan malam 1 muharram (1 syura) atau selama bulan syura dengan tidak melakukan acara-acara perkawinan dan lain-lain. Karena hal itu merupakan perilaku takhayul, bid’ah dan khurafat, bahkan menjurus pada perilaku syirik.
Sebagai warga Muhammadiyah tentu fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat tersebut harus menjadi ladang dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga kita harus berupaya untuk membuat kegiatan-kegiatan yang menarik dan positif agar masyarakat tidak terjebak pada perbuatan yang di larang syari’at. Ada beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan, misalnya :
1.      Melakukan kegiatan muhasabah (instrospeksi diri) dengan refleksi terhadap kegiatan-kegiatan baik secara pribadi maupun sebagai umat Islam selama satu tahun yang lewat. Karena Allah memberi perintah untuk selalu melakukan introspeksi diri, seperti dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Qs. Al-Hasyr 18).

2.      Melakukan kajian-kajian keislaman baik berkaitan dengan masalah aqidah, akhlak dan ibadah dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas diri agar tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya. Termasuk mengevaluasi strategi dakwah kita selama ini, apakah masih relevan atau perlu ada metode baru yang lebih efektif dan lebih mengenai sasaran.
3.      Momen muharram sangat baik untuk membuktikan eksistensi Muhammadiyah sebagai organisasi yang peduli terhadap masyarakat lemah dan membantu kesulitan masyarakat yang mereka hadapi, sehingga Muhammadiyah sangat ditunggu aksinya untuk melakukan gerakan-gerakan sosial dalam rangka memberi solusi terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
4.      Muhammadiyah dapat menggerakkan semua amal usahanya untuk menggalang dana, baik berupa infaq, harta, bahan makanan maupun pakaian untuk disalurkan kepada saudara-saudara seiman di daerah-daerah yang rawan kristenisasi dengan melakukan bakti sosial masal.
5.      Meningkatkan dan menggairahkan semangat untuk melaksanakan amanah tanwir Muhammadiyah yang berisi tentang ; strategi dakwah lebih berpihak pada mustadl’afin (masyarakat lemah) sebagai aplikasi dari teologi al-ma’un, merangkul kalangan pengusaha dan menengah ke atas untuk dapat bersama-sama membantu dakwah  Muhammadiyah, melakukan revitalisasi (penguatan) kembali ideologi muhammadiyah, membangun jaringan yang kuat antar  intern amal usaha atau pemerintah demi terlaksananya dakwah Muhammadiyah menuju rahmat lil ‘alamin serta mengoptimalkan pemberdayaan cabang ranting sebagai ujung tombak Muhammadiyah.
Demikian kegiatan-kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menyambut dan mengisi semangat tahun baru, tentu kegiatan itu merupakan alternative yang bisa kita lakukan, dan tentu masih banyak yang dapat kita lakukan untuk menarik perhatian masyarakat, sehingga mereka terhindar dari budaya-budaya yang bertentangan dengan paham dan keyakinan islam, khususnya Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. (Dari Majalah Mentari PDM Kota Yogyakarta Edisi Desember 2012)

No comments:

Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan Kepemimpinan dalam berfungsi untuk mengkoordinasikan, memimpin dan mengatur setiap pelaksanaan syariat. Ada beberapa istilah ...