2/28/2008

Pendidikan Anak Yang Visioner

“Ajarilah anak-anakmu berkuda, memanah dan berenang! Karena engkau tidak tahu dunia mereka esok” demikian kira-kira petuah Rasulullah kepada orang tua untuk dalam mendidik anak-anaknya. Sebuah petuah sederhana yang visioner. Sederhana karena berkuda, memanah dan berenang adalah sebuah ketrampilan dasar bagi manusia. Visioner karena ketiga ketrampilan itu akan dapat dipergunakan untuk survival di tempat manapun didunia. Berenang pun perlu diajarkan meski kehidupan Rasulullah waktu itu berada di jazirah gurun yang sedikit air, tapi begitulah karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada dunia anak-anak kita besok.

Berawal dari itu, mari kita bercoba untuk lebih memaknai hadis itu secara lebih inspiratif. Paling tidak mencoba menterjemahkan hadis tersebut secara simbolik, bahwa berkuda memanah dan berenang dapat diperluas kemaknaannya tidak hanya secara harfiah saja.

Berkuda pada hakekatnya adalah penggunaan sarana transportasi untuk keperluan perjalanan, baik untuk beribadah secara mahdiah seperti berhaji atau untuk peniagaan serta kegiatan yang bersifat sosia atau bahkan politik. Untuk hidup di dunia modern seperti sekarang ini tentu saja sarana transportasi yang diperlukan bukan lagi berkuda atau menunggang unta, sarana transportasi sudah berkembang begitu pesat mulai dari sepeda onthel sampai pesawat jet dengan kecepatan diatas kecepatan suara. Bukan lagi sekedar kuda yang merangkat diatas tanah, tetapi kapal yang menyebrang samudra sampai pesawat yang mengudara lintas benua, bahkan roket yang meluncur ke antariksa.

Kuda juga berperan dalam politik, keperkasaan suatu negeri tercermin dalam gagahnya pasukan kavaleri-yang bahkan dalam Al-Quran menjadi salah satu nama surat; Al-‘Adiyyat (kuda yang berlari kencang). Yang meninggalkan debu menggumpal menggentarkan hati musuh. Dan sekarang telah ada pasukan artileri dengan kendaraan tank baja yang mampu meluluh-lantakan kota dalam waktu singkat. Dari udara bukan lagi lemparan batu berapi dari burung Ababil, tetapi manusia menirunya dengan menggunakan pesawat-pesawat tempur yang mejatuhkan segala jenis senjata penghancur.

Dalam bidang sosial sarana transportasi sangat berperan dalam proses ekonomi, distribusi logistic dan perniagaan antar benua. Kalau di masa lalu terjadi pemusatan jalur perdagangan darat seperti jalur sutra yang membentang dari Asia Timur sampai Asia Barat bahkan Eropa, kemudian berganti dengan jalur samudra yang menciptakan pelabuhan-pelabuhan niaga. Maka hari ini sentra niaga menjadi lebih kabur lagi lagi karena sudah tidak ditentukan lagi letak geografis, segala tempat di dunia sudah dapat dijangkau dalam hitungan jam dengan pesawat.

Yang kedua dari nasihat Rasulullah adalah mengajari anak-anak ketrampilan memanah. Memanah adalah alat untuk membidik binatang buruan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus senjata untuk menyerang musuh maupun mempertahankan diri. Sesungguhnya satu dari hikmah pelajaran memanah adalah mengajari anak-anak kita untuk belajar mencari nafkah untuk dirinya, karena dalam Islam kewajiban menafkahi dirinya dmulai ketika seorang anak laki-laki telah baligh, atau taklif (menanggung beban). Berjuang mempertahankan kehidupannya itu paling tidak makna kecil dari memanah. Memanah dalam arti yang lebih besar adalah menguasai teknologi persenjataan untuk bisa mempertahankan dan menjadikan kejaayaan suatu Negara. Panah hari ini telah berubah menjadi senjata otomat sampai rudal penghancur masal. Pada akhirnya Negara yang paling tinggi teknologi persenjataannya akan mampu mendominasi dunia.

Makna berenang secara filosofis adalah bagaimana mendidik anak bersosialisasi dengan lingkungannya, sekaligus belajar bagaimana ia harus senantiasa beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Karena hanya dengan cara inilah ia bisa diterima dimasyarakat dan bertahan di tengah masyarakat. Berenang adalalah penguasaan teknologi bahari, mulai dari kapal nelayan sampai kapal angkut raksasa. Mulai dari kapal layer yang mengapung diterpa angina sampai kapal selam di dasar laut.

Adalah sebuah konsepsi yang sangat visioner bagi eksistensi manusia sebagai individu maupun bermasyarakat untuk mengajari generasi kita berkuda, memanah dan berenang. Kewajiban kita adalah meletakan dasar pengetahuan kepada generasi kita untuk bekal menghadapi kehidupan yang akan datang, yang bukan lagi milik kita. Yang kita tidak mampu lagi menduga akan seperti apakah yang akan dihadapi anak-anak kita di masa mendatang.

No comments:

Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan Kepemimpinan dalam berfungsi untuk mengkoordinasikan, memimpin dan mengatur setiap pelaksanaan syariat. Ada beberapa istilah ...